Terminal Laut Hitam dan Ekspor CPC
Fasilitas tambat di terminal minyak Laut Hitam, yang penting untuk ekspor Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), dihancurkan oleh serangan drone. Kazakhstan baru-baru ini rata-rata mengirim 1,5 juta barel per hari ke terminal melalui pipa CPC. Insiden ini diperburuk oleh adanya satu tambatan lainnya yang tidak dapat digunakan karena pemeliharaan. Meskipun ada kemunduran ini, operasi pemuatan di satu-satunya tambatan yang tersisa telah dimulai kembali. Kami melihat jumlah serangan yang rekor tinggi bulan lalu sebagai sinyal jelas meningkatnya risiko pasokan. Penurunan pemrosesan kilang Rusia menjadi 5 juta barel per hari secara langsung memperketat pasar untuk produk olahan seperti diesel. Ini menunjukkan tekanan naik pada harga saat kita memasuki bulan-bulan musim dingin.Risiko Geopolitik dan Dampak Pasar
Dengan kontrak berjangka minyak mentah Brent sudah diperdagangkan di atas $92 per barel dalam beberapa hari pertama bulan Desember, pasar menjadi sensitif terhadap setiap guncangan pasokan. Situasi ini terasa mirip dengan volatilitas harga yang kita lihat pada tahun 2022, di mana peristiwa geopolitik menambahkan premi risiko signifikan pada harga minyak hampir semalam. Mengingat keputusan OPEC+ baru-baru ini untuk menjaga level produksi saat ini, gangguan dari Rusia ini bisa memiliki dampak yang besar. Kami percaya membeli opsi panggilan jangka pendek pada kontrak berjangka Brent dan minyak pemanas adalah strategi bijak untuk menangkap potensi lonjakan harga. Frekuensi serangan yang meningkat menunjukkan volatilitas tersirat kemungkinan akan naik, membuat opsi menjadi lebih mahal segera. Ini menjadikan tindakan dalam beberapa minggu ke depan sangat penting untuk mendahului pergeseran harga pasar terhadap tingkat risiko baru ini. Kami juga memperhatikan spread crack, terutama untuk diesel, karena mati operasinya kilang berdampak langsung pada pasokan produk olahan lebih dari minyak mentah itu sendiri. Mengambil posisi panjang pada “crack” bisa menguntungkan, karena nilai produk-produk ini mungkin naik lebih cepat daripada harga minyak mentah yang mendasarinya. Data terbaru dari awal Desember menunjukkan spread crack telah melebar lebih dari 5% sejak pertengahan November, dan kami berharap tren ini berlanjut. Kerusakan pada terminal ekspor Konsorsium Pipa Kaspia, yang menangani sekitar 1,5 juta barel per hari, menambah lapisan ketidakpastian lain untuk pasokan minyak mentah. Meski pemuatan telah dilanjutkan, beroperasi hanya dengan satu dari tiga titik tambatan menciptakan kemacetan signifikan dan menjadi target untuk serangan di masa mendatang. Kerentanan ini secara khusus mengancam pengiriman minyak mentah ke Eropa, yang dapat menyebabkan spread Brent-WTI melebar.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.