Pada bulan Oktober, ekspor Indonesia turun menjadi -2,31%, dibandingkan dengan angka sebelumnya yaitu 11,41%.

    by VT Markets
    /
    Dec 1, 2025
    Ekspor Indonesia turun menjadi -2,31% pada bulan Oktober, menurun dari kenaikan sebelumnya sebesar 11,41%. Penurunan ini berdampak pada neraca perdagangan dan situasi ekonomi negara. Pasar diperkirakan akan mengamati dengan cermat dampak pada ekonomi Indonesia dan kemitraan perdagangan. Penurunan ini dapat memberikan tekanan pada industri utama dan mendorong revisi dalam prediksi ekonomi.

    Monitoring Kinerja Ekonomi

    Analis akan terus memantau indikator ekonomi lebih lanjut untuk memahami penurunan kinerja ekspor. Mengingat penurunan tajam dalam ekspor bulan Oktober, kita melihat sinyal negatif yang jelas untuk Rupiah Indonesia. Mata uang ini sudah menunjukkan kelemahan terhadap dolar, dengan pasangan USD/IDR bergerak menuju 16.500, tingkat yang belum terlihat selama lebih dari setahun. Ini menunjukkan peluang dalam derivatif mata uang, seperti membeli opsi beli USD/IDR untuk bersiap menghadapi depresiasi Rupiah lebih lanjut. Perlambatan ekspor ini kemungkinan akan memberi tekanan pada indeks saham utama Indonesia, IDX Composite, saat perusahaan komoditas dan manufaktur menghadapi pendapatan yang lebih rendah. Telah terlihat bahwa ketika ekspor menderita, proyeksi pendapatan perusahaan cenderung direvisi ke bawah dalam kuartal berikutnya. Oleh karena itu, trader harus mempertimbangkan strategi perlindungan, seperti membeli opsi jual pada indeks, untuk melindungi diri dari potensi penurunan di pasar saham.

    Dampak Permintaan Global yang Melemah

    Data mencerminkan tren yang lebih luas dari melemahnya permintaan global untuk komoditas utama, yang merupakan inti dari perekonomian ekspor Indonesia. Misalnya, data terbaru menunjukkan bahwa harga global untuk minyak kelapa sawit, salah satu ekspor penting, telah turun sebesar 8% pada kuartal terakhir tahun 2025. Situasi ini mengingatkan pada perlambatan yang kita alami pada akhir tahun 2023, menunjukkan bahwa trader dapat mempertimbangkan untuk menjual kontrak berjangka komoditas yang terkait dengan ekspor utama Indonesia. Perhatian sekarang beralih kepada Bank Indonesia dan langkah selanjutnya terkait suku bunga. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga kunci di 6,25% untuk mengelola inflasi, tetapi data perdagangan yang buruk ini mempersulit jalur kebijakannya. Ketidakpastian ini menciptakan potensi volatilitas di pasar obligasi, menjadikan swap suku bunga sebagai alat yang relevan bagi trader yang ingin berspekulasi pada keputusan masa depan bank sentral.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code