Dampak Pembelian China
Jika pembelian ini tidak dapat bertahan atau volumenya tidak memadai, pasar minyak global bisa mengalami penurunan harga lebih lanjut. Situasi ini menegaskan potensi dampak pada harga jika permintaan tidak sebanding dengan pasokan yang meningkat. Berdasarkan data bulan lalu, peran China dalam menyerap kelebihan pasokan minyak global semakin berkurang. Surplus yang mereka serap di bulan September 2025 adalah 570.000 barel per hari, penurunan tajam dari 1 juta barel per hari yang terlihat pada Agustus 2025. Tren melambat ini menunjukkan bahwa salah satu pilar dukungan untuk harga minyak mentah sedang melemah. Informasi terbaru memperkuat kekhawatiran ini. Data pelacakan kapal tanker untuk dua minggu pertama bulan Oktober 2025 menunjukkan bahwa pengiriman minyak mentah melalui laut menuju pelabuhan China telah turun lebih lanjut sebanyak 8% dari rata-rata bulan September. Ini sejalan dengan analisis citra satelit yang menunjukkan fasilitas penyimpanan strategis dan komersial China kini mendekati 95% dari total kapasitas mereka.Risiko Terhadap Harga Minyak
Situasi ini menghadirkan risiko yang jelas terhadap harga minyak, yang sudah menunjukkan tanda kelemahan. Sejak awal Oktober 2025, harga kontrak berjangka minyak mentah WTI telah melunak, turun dari lebih dari $78 menjadi mendekati $74 per barel pada minggu ini. Dengan bantalan pembelian China yang hilang, pasar kini lebih terpapar pada surplus pasokan global. Bagi trader, ini menjadi tanda untuk mempertimbangkan strategi yang menguntungkan dari penurunan harga atau volatilitas yang meningkat. Kami mempertimbangkan untuk membeli opsi put pada kontrak berjangka WTI atau Brent dengan tanggal kedaluwarsa dalam satu hingga tiga bulan ke depan. Ini mempersiapkan kami untuk penurunan potensial kembali menuju angka $70-an rendah atau bahkan $60-an tinggi jika surplus menekan pasar lebih lanjut.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.