Perkiraan CPI Inti Goldman Sachs
Goldman Sachs memperkirakan peningkatan CPI inti sebesar 0,36% dari bulan ke bulan, menyebutkan adanya tekanan naik dari tarif pada komunikasi, perabot rumah tangga, dan rekreasi, yang menambah 0,14% pada inflasi inti. Mereka memprediksi inflasi keseluruhan di angka 0,37% akibat harga makanan dan energi yang lebih tinggi. ING memperkirakan kenaikan CPI inti sebesar 0,3% dari bulan ke bulan, dengan inflasi harga barang didorong oleh tarif. Mereka menyoroti bahwa barang inti menyusun 19% dari keranjang inflasi, sementara biaya perumahan, yang mewakili 33%, mungkin mencerminkan sewa yang melemah. Nomura memperkirakan CPI inti akan naik sebesar 0,34% bulan ke bulan, dengan inflasi barang inti berkontribusi sebesar 0,48%, menandai kenaikan tercepat sejak Juni 2022. Mereka melihat kuatnya inflasi harga barang non-otomotif karena tarif. Wells Fargo memperkirakan kenaikan CPI inti sebesar 0,29% dari bulan ke bulan, dengan inflasi layanan yang bertahan dan pemulihan harga barang. Mereka melihat inflasi barang dan layanan inti meningkat karena faktor-faktor seperti harga kendaraan baru dan layanan terkait perjalanan.Dampak Tarif pada Harga Barang
Dengan ekspektasi untuk CPI inti bulan Agustus 2025 berkisar sekitar +0,3%, kami memposisikan diri untuk angka yang didorong hampir seluruhnya oleh pemulihan harga barang. Ini mengikuti konfirmasi Gedung Putih pada akhir Juli 2025 mengenai tarif baru sebesar 15% pada berbagai elektronik konsumen dan pakaian. Fokus utama adalah seberapa banyak tarif ini telah mendorong harga di kategori seperti komunikasi dan perabot rumah tangga. Namun, di balik permukaan, tren yang mendasari tampaknya mulai mendingin, terutama di sektore layanan dan tempat tinggal. Data terbaru untuk bulan Agustus 2025 dari Zillow dan Apartment List menunjukkan perlambatan pertumbuhan sewa nasional yang terus berlanjut, yang seharusnya akhirnya dapat menurunkan komponen inflasi tempat tinggal resmi. Ini menciptakan konflik antara lonjakan harga yang dipicu tarif dan pelemahan sumber inflasi yang lebih persisten. Dinamik ini menunjukkan kemungkinan reaksi ketat jangka pendek dari Federal Reserve, yang kemungkinan akan fokus pada angka-angka utama. Setelah komentar Ketua Fed Powell di simposium Jackson Hole pada akhir Agustus 2025 tentang pentingnya tetap waspada, pedagang derivatif harus mempertimbangkan posisi yang menguntungkan dari lonjakan volatilitas suku bunga jangka pendek. Opsi pada kontrak berjangka SOFR bisa menjadi cara yang efektif untuk memainkan setiap reaksi berlebihan terhadap laporan hari ini.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.