Penurunan Proyeksi Pertumbuhan
Pemerintah yang memotong proyeksi pertumbuhannya menjadi 0,7% menunjukkan lingkungan yang sulit bagi ekonomi Jepang dalam jangka pendek. Ini menunjukkan posisi yang lebih lemah untuk aset Jepang dalam beberapa minggu ke depan. Pandangan ini terutama berdampak pada yen dan indeks saham utama negara tersebut. Salah satu alasan utama untuk penurunan ini adalah pengeluaran konsumen yang lemah, yang tidak mungkin membaik dengan segera. Dengan CPI Inti Nasional Jepang untuk Juli 2025 berada di 2,8%, inflasi tetap keras di atas target 2% dari Bank of Japan. Tekanan yang terus berlanjut pada anggaran rumah tangga terus membatasi daya beli. Dampak dari tarif AS juga mulai terlihat lebih jelas dalam data. Statistik perdagangan terbaru dari Juli 2025 mengungkapkan penurunan 4% tahun-ke-tahun dalam ekspor ke Amerika Serikat. Ini secara langsung berdampak pada eksportir utama di sektor otomotif dan elektronik, yang merupakan bagian besar dari pasar saham Jepang.Strategi Ekonomi
Gambaran ekonomi ini memperkuat argumen untuk yen yang lebih lemah, dengan USD/JPY kemungkinan tetap tinggi di sekitar level 155. Kita ingat bahwa Bank of Japan mengambil langkah hati-hati menjauh dari kebijakan uang mudahnya pada tahun 2024, dan mereka tidak mungkin mengambil risiko menaikkan suku bunga saat ekonomi sedang kesulitan. Membeli opsi call pada USD/JPY adalah cara untuk melakukan perdagangan berdasarkan pandangan ini. Untuk derivatif ekuitas, kita harus mengantisipasi tekanan penurunan pada indeks Nikkei 225. Pertumbuhan yang lebih lambat dan penurunan ekspor akan merugikan keuntungan perusahaan dan menghalangi perusahaan untuk berinvestasi dalam bisnis mereka. Membeli opsi put pada Nikkei 225 menawarkan cara langsung untuk memposisikan diri dalam menghadapi penurunan yang diharapkan ini.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.