Level Stok dan Masalah Pemasokan
Rasio stok terhadap penjualan menurun menjadi 1.30 dari 1.35 setahun yang lalu, menunjukkan level inventaris yang lebih rendah dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini merupakan yang terendah sejak 2022, dengan risiko potensial terhadap masalah pemasokan jika terus menurun, seperti yang terlihat setelah COVID ketika rasio mencapai 1.20, yang menyebabkan kenaikan harga. Situasi tarif saat ini dapat memperburuk batasan pasokan dan memengaruhi level harga di masa depan. Data grosir Juni 2025 menunjukkan bahwa penjualan tumbuh lebih cepat daripada inventaris. Hal ini menyebabkan rasio stok terhadap penjualan turun menjadi 1.30, level yang belum kita lihat sejak periode pemulihan 2022. Ini menunjukkan bahwa bisnis memiliki buffer yang sangat tipis untuk menangani gangguan pasokan. Situasi inventaris yang ketat ini menimbulkan risiko inflasi yang jelas, ketakutan yang didukung oleh laporan CPI Juli 2025 terkini, yang secara mengejutkan naik menjadi 3.8%. Kita sekarang sedang memperhatikan apakah disinflasi yang stabil yang kita nikmati di awal 2025 mulai berbalik arah. Hal ini membuat data inflasi mendatang menjadi lebih penting untuk arah pasar. Ancaman tarif yang mungkin sebelumnya kini menjadi kenyataan, menambah kekhawatiran pasokan. Laporan pada akhir Juli mengonfirmasi bahwa bea masuk baru pada barang impor penting seperti suku cadang mobil akan mulai berlaku pada 1 Oktober. Ini bisa mendorong rasio stok terhadap penjualan turun menuju angka 1.20, level yang kita ingat dari era pasca-COVID yang memicu lonjakan harga.Implikasi Pasar dan Strategi Perdagangan
Sebagai hasilnya, komentar dari Federal Reserve menjadi lebih berhati-hati, mengurangi harapan untuk pemotongan suku bunga di akhir tahun ini. Keresahan pasar terlihat pada VIX, yang telah naik dari level rendah musim panas, menunjukkan bahwa para pedagang bersiap menghadapi lebih banyak turbulensi. Kami memperkirakan ketidakpastian ini akan tumbuh seiring pasar mengevaluasi kembali arah kebijakan Fed di masa depan. Bagi para trader derivatif, lingkungan ini menunjukkan bahwa sekarang saatnya untuk mempertimbangkan strategi yang melindungi terhadap risiko inflasi dan suku bunga yang meningkat. Ini bisa berarti membeli opsi put pada indeks saham utama untuk melindungi diri dari kemungkinan perlambatan ekonomi yang dipicu oleh suku bunga yang lebih tinggi. Pada saat yang sama, opsi call pada kontrak berjangka SOFR, yang menguntungkan jika suku bunga naik, semakin menjadi posisi yang logis. Kami juga memantau dengan hati-hati derivatif komoditas, karena inflasi yang didorong oleh pasokan biasanya meningkatkan harga bahan mentah. Komponen ‘harga yang dibayar’ dalam survei manufaktur ISM terbaru untuk Juli melonjak ke level tertinggi dalam setahun, menunjukkan bahwa bisnis sudah menghadapi biaya input yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa opsi call pada logam industri atau energi dapat berkinerja baik dalam beberapa minggu mendatang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.