PMI Non-Manufaktur di China turun menjadi 49,5, menurun dari sebelumnya 50,1.

    by VT Markets
    /
    Nov 30, 2025
    Biro Statistik Nasional China melaporkan penurunan Non-Manufacturing PMI menjadi 49,5 pada bulan November, turun dari 50,1 pada bulan sebelumnya. Ini menandakan adanya kontraksi di sektor non-manufaktur, karena indeks di bawah 50 menunjukkan aktivitas yang menyusut. Penurunan Non-Manufacturing PMI mengindikasikan permintaan yang berkurang di sektor layanan, yang merupakan komponen penting dari ekonomi China. Ketegangan geopolitik dan gangguan rantai pasokan mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi kemunduran ini.

    Poin-poin penting dari Data PMI

    Pengamat akan memperhatikan setiap perubahan dalam kebijakan ekonomi China dan potensi dampak pasar. Indikator ini sangat penting karena mencerminkan kesehatan ekonomi negara dan tren masa depan. Dengan Non-Manufacturing PMI China turun menjadi 49,5, kita mendapatkan sinyal jelas tentang kontraksi di sektor kunci ekonomi mereka. Pembacaan ini, yang pertama kali di bawah ambang batas 50 dalam lebih dari setahun, mengonfirmasi permintaan domestik yang melemah yang telah kita amati sejak tekanan pasar properti akhir 2024. Untuk para pedagang, ini menunjukkan adanya kelemahan ekonomi yang semakin meningkat. Berita ini seharusnya memberikan tekanan turun pada yuan China dan mata uang yang terkait dengan kinerjanya, seperti dolar Australia. Kita harus mempertimbangkan opsi yang menguntungkan dari yuan yang lebih lemah, seperti membeli put pada kontrak berjangka yuan atau call pada pasangan USD/CNH. Data terkini menunjukkan bahwa arus keluar modal dari China telah dipercepat kuartal ini, mencapai titik tertinggi sejak 2023, yang mendukung pandangan negatif terhadap mata uang ini.

    Strategi dan Reaksi Pasar

    Sebagai konsumen bahan mentah terbesar di dunia, perlambatan ini menjadi sinyal negatif bagi komoditas industri. Kita harus melihat untuk menjual kontrak berjangka tembaga dan bijih besi, karena sektor layanan yang menyusut sering kali mendahului perlambatan dalam aktivitas konstruksi dan manufaktur. Melihat kembali, kita melihat pola serupa selama perlambatan 2015-2016, di mana harga tembaga jatuh lebih dari 20% dalam bulan-bulan setelah data PMI yang lemah. Data ini kemungkinan akan membebani ekuitas China, jadi kita bisa menggunakan instrumen derivatif untuk melindungi diri atau berspekulasi pada penurunan. Membeli opsi put pada ETF yang fokus pada China seperti FXI atau indeks seperti Hang Seng bisa menjadi cara langsung untuk bersiap menghadapi penurunan. Ini juga memperkuat alasan untuk membeli volatilitas melalui opsi pada Indeks Volatilitas ETF China CBOE (VXFXI), karena ketidakpastian kebijakan dari Beijing kini lebih mungkin terjadi. Perlambatan di China memiliki efek riak global, sering kali mendorong pelarian menuju aset yang lebih aman. Ini memperkuat alasan untuk berinvestasi pada aset safe-haven tradisional. Kita harus mengevaluasi posisi dalam kontrak berjangka Treasury AS dan mempertimbangkan opsi call pada emas, karena investor berusaha melindungi modal dari potensi penularan global.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code