Inflasi dan Tren Mata Uang di Inggris
Inflasi Inggris meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juni, dengan CPI utama dan inti masing-masing naik 3,6% dan 3,7% tahun ke tahun. Data pasar tenaga kerja merevisi kehilangan pekerjaan menjadi 25.000 dari 109.000, menunjukkan kurangnya kelemahan dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Minggu ini, peserta pasar akan memantau Indeks Manajer Pembelian S&P Global Inggris untuk bulan Juli dan data Penjualan Ritel bulan Juni. Pada peta panas mata uang harian, Pound Inggris menunjukkan kekuatan terhadap Dolar Selandia Baru, sementara melemah terhadap Yen Jepang. Saat ini, pasar pertukaran Pound-Dolar mendapat keuntungan seiring penurunan Dolar AS, dengan aktivitas pasar terfokus pada keputusan tarif AS. Indeks Dolar AS turun menjadi sekitar 98,15, masih mendekati puncak baru-baru ini. Dalam kebijakan domestik, probabilitas untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September menurun menjadi 58,5%. Rilis data CPI AS bulan Juni menggagalkan pemotongan suku bunga yang diperkirakan, menyoroti kenaikan harga impor akibat dampak tarif. Kekuatan terkini Pound dipengaruhi oleh pergeseran ekspektasi bank sentral, bukan hanya oleh data inflasi yang mengejutkan. Dengan inflasi Inggris mencapai target 2,0% dari Bank of England pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, argumen untuk pemotongan suku bunga di akhir tahun ini semakin kuat. Ini secara signifikan mengubah lanskap perdagangan dari minggu-minggu sebelumnya.Volatilitas Pasar dan Pendekatan Strategis
Di sisi lain Samudra Atlantik, arah Dolar juga tidak pasti seiring fokus tetap pada penyesuaian kebijakan dan tarif. Alat CME FedWatch saat ini menunjukkan probabilitas yang lebih dari 60% untuk pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve di bulan September. Konvergensi kemungkinan pelonggaran dari kedua bank sentral besar ini menambah ketidakpastian yang signifikan. Dalam lingkungan ketidakpastian ini, kami percaya trader harus mempertimbangkan strategi yang dapat memberikan keuntungan dari peningkatan fluktuasi harga. Membeli opsi yang menguntungkan dari volatilitas, seperti long straddle pada pasangan GBP/USD, bisa menjadi pendekatan yang bijaksana. Ini memungkinkan trader untuk memanfaatkan pergerakan pasar yang signifikan, terlepas dari apakah sterling menguat atau melemah. Secara historis, periode perubahan politik, seperti pemilihan umum Inggris baru-baru ini dan pemilihan umum AS yang akan datang, telah memicu volatilitas mata uang. Misalnya, setelah referendum Brexit 2016, volatilitas yang diharapkan untuk pound melonjak, menciptakan peluang bagi mereka yang posisinya mengantisipasi pergerakan harga besar. Kami memprediksi bahwa rilis data yang akan datang dan judul-judul politik akan menciptakan lingkungan yang serupa, meskipun mungkin tidak se-ekstrem.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.