Peran Penyesuaian Suku Bunga
Federal Reserve mengatur kebijakan moneter AS dengan dua mandat: menstabilkan harga dan memaksimalkan pekerjaan. Penyesuaian suku bunga menjadi inti dari tujuan ini, mempengaruhi biaya pinjaman dan kekuatan Dolar AS. Ketika inflasi melebihi 2%, kenaikan suku bunga terjadi, meningkatkan daya tarik USD. Sebaliknya, inflasi rendah atau pengangguran tinggi dapat memicu pemotongan suku bunga, yang akan mengurangi nilai mata uang. Federal Reserve mengadakan delapan pertemuan kebijakan setiap tahun untuk menilai kondisi ekonomi. Dalam situasi luar biasa, mereka mungkin menerapkan Pelonggaran Kuantitatif (QE) untuk menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi, mempengaruhi Dolar AS. Sebaliknya, Pengetatan Kuantitatif (QT) melibatkan pengurangan kepemilikan obligasi, yang umumnya mendukung nilai USD. Kita melihat nada yang lebih hati-hati dari Federal Reserve, dengan beberapa anggota memperingatkan bahwa perjuangan melawan inflasi belum berakhir. Preferensi untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Desember yang baru-baru ini menunjukkan keraguan untuk melonggarkan kebijakan. Pandangan ini menunjukkan bahwa harapan akan pemotongan suku bunga yang segera dan mendalam mungkin terlalu awal. Peringatan ini muncul saat laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru untuk November 2025 menunjukkan inflasi tetap tinggi di 3,1%, jauh di atas target 2%. Kemajuan pada inflasi jasa, yang merupakan area perhatian utama, terhenti dalam beberapa bulan terakhir. Data ini mendukung pandangan bahwa tekanan harga yang mendasar tetap ada dalam ekonomi.Ketidaksesuaian antara Sikap Fed dan Penetapan Harga Pasar
Terdapat ketidaksesuaian antara sikap restriktif ini dan penetapan harga pasar saat ini. Hingga minggu ini, futures suku bunga Fed masih memproyeksikan setidaknya dua pemotongan suku bunga pada pertengahan tahun 2026. Proyeksi Bostic yang menyatakan tidak ada pemotongan untuk tahun 2026, bersamaan dengan perkiraan PDB yang kuat 2,5%, secara langsung menantang konsensus damai ini. Perbedaan pandangan dalam Fed sering kali menyebabkan volatilitas pasar yang lebih tinggi. Kita bisa mengharapkan instrumen yang peka terhadap suku bunga mengalami fluktuasi harga yang tidak stabil dalam beberapa minggu mendatang. Trader derivatif harus mempertimbangkan bahwa penetapan harga opsi, yang tercermin dalam instrumen seperti indeks MOVE, mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan risiko kejutan hawkish ini. Ini menunjukkan bahwa pengaturan untuk skenario “lebih tinggi untuk lebih lama” bisa menjadi strategi yang bijaksana. Trader mungkin perlu mengevaluasi kembali futures suku bunga jangka pendek, seperti yang terkait dengan SOFR, yang saat ini mengantisipasi siklus pelonggaran. Ada nilai dalam strategi yang melindungi terhadap atau mendapatkan manfaat dari penundaan dalam pemotongan suku bunga pertama.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.