Konteks Ekonomi India
Meskipun konteks ekonomi yang lebih luas, Indeks Manajer Pembelian Komposit HSBC India turun menjadi 58,9 dari 59,7 pada bulan November. Ini mencerminkan laju ekspansi aktivitas bisnis yang lebih lambat akibat perlambatan dalam sektor manufaktur dan jasa. Indeks Dolar AS berfluktuasi mendekati level terendah dalam delapan minggu saat pasar menantikan laporan Nonfarm Payrolls AS yang akan datang. Spekulasi tentang tindakan potensial Federal Reserve tetap ada, dengan probabilitas 67% dua penurunan suku bunga sebelum akhir tahun 2026. Pertumbuhan ekonomi India yang tinggi, yang sangat bergantung pada investasi asing, telah dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak. Rupiah India terdampak oleh inflasi karena dapat menyebabkan penyesuaian suku bunga oleh Reserve Bank of India. Dengan penurunan Rupiah menuju level terendah sekitar 91,45 terhadap Dolar, penyebab utamanya adalah aliran keluar modal yang signifikan dan berkepanjangan. Institusi asing menarik lebih dari Rs. 21.000 crore dari saham India pada bulan November 2025, dan data dari paruh pertama bulan ini menunjukkan tren itu berlanjut. Pengeluaran dana ini saat ini lebih besar dibandingkan berita positif domestik seperti menyusutnya defisit perdagangan.Analisis Teknikal dan Strategi Pasar
Dari sudut pandang teknis, kenaikan pada USD/INR terlihat terulur, dengan Indeks Kekuatan Relatif (RSI) berada di wilayah jenuh beli di atas 73. Ini menunjukkan pasangan tersebut mungkin akan mengalami penurunan, tetapi momentum dasarnya tetap sangat bullish. Kami memandang setiap penurunan menuju rata-rata pergerakan 20-hari sekitar 90,07 sebagai peluang untuk membeli daripada pembalikan tren. Fokus utama untuk beberapa hari mendatang adalah laporan Nonfarm Payrolls AS, karena pasar tenaga kerja AS merupakan faktor kunci untuk kebijakan Federal Reserve. Dolar secara umum lemah terhadap mata uang lain, membuat kinerja buruk Rupiah menjadi sangat mencolok. Laporan pekerjaan yang jauh lebih lemah dari yang diharapkan dapat memicu penurunan tajam pada Dolar, memberikan sedikit kelegaan sementara bagi Rupiah. Bagi para trader, situasi ini menyarankan untuk mempertimbangkan strategi yang menguntungkan dari kelemahan Rupiah yang berkelanjutan, seperti membeli opsi panggilan USD/INR dengan target menuju level 92,00. Namun, mengingat kondisi jenuh beli dan acara data AS yang akan datang, membeli opsi put dapat berfungsi sebagai lindung nilai atau permainan spekulatif jangka pendek pada penurunan. Kemungkinan tinggi volatilitas sekitar rilis data membuat strategi opsi lebih menarik dibandingkan mempertahankan posisi berjangka langsung.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.