Aliran Dana Asing Melemahkan INR
Keluar uang sebesar Rs. 18,636.98 crores oleh Investor Institusi Asing (FII) pada bulan Juli semakin melemahkan INR. Ketidakpastian tentang prospek global dan pertumbuhan pendapatan moderat dari perusahaan India telah mendorong FII untuk mengurangi investasi. Kinerja yang buruk dari perusahaan besar seperti Reliance menekan Nifty50, meskipun Zomato mengalami kenaikan karena pertumbuhan pendapatan yang kuat. Sebaliknya, Dolar AS tetap stabil, dengan Indeks Dolar AS diperdagangkan sedikit di bawah 98.00. Tensi perdagangan antara AS dan UE semakin meningkat saat UE merencanakan pembalasan terhadap tarif AS. Secara domestik, pedagang mengharapkan suku bunga Federal Reserve tidak berubah, dengan fokus pada data PMI mendatang dari India dan AS.Prospek Bearish untuk Rupiah
Mengingat penurunan Rupiah yang terus berlanjut, kami percaya pedagang harus mengantisipasi kelemahan lebih lanjut dan mempertimbangkan untuk membeli kontrak berjangka USD/INR. Keruntuhan dalam negosiasi perdagangan yang tidak dapat diselesaikan oleh tim Mr. Agrawal menunjukkan ada hambatan fundamental yang akan terus ada. Membeli opsi panggilan USD yang di luar uang bisa jadi strategi berbiaya rendah untuk mendapat keuntungan dari potensi pergerakan menuju angka 84.00 terhadap dolar. Hilangnya modal yang signifikan adalah tanda bahaya besar, dan data terbaru mengonfirmasi bahwa tren ini semakin memburuk. Hanya dalam bulan Mei 2024, Investor Portofolio Asing (FPI) menjual bersih Rs 25,586 crore dalam ekuitas India, mencerminkan aversi risiko yang mendalam. Oleh karena itu, kami menyarankan pedagang untuk mempertimbangkan membeli opsi put Nifty50 untuk melindungi portofolio atau berspekulasi tentang penurunan lebih lanjut yang dipicu oleh arus keluar ini. Anxiety pasar secara visible meningkat, dengan India VIX, ukuran utama volatilitas, baru-baru ini melonjak ke tingkat di atas 20 dari level rendah sekitar 10 di awal tahun. Volatilitas yang tinggi ini membuat strategi seperti long strangles pada indeks utama berpotensi menguntungkan. Strategi ini akan mendapat manfaat dari pergerakan pasar besar dalam arah mana pun, yang tampaknya kemungkinan besar mengingat ketidakpastian saat ini. Kekuatan Dolar AS, dengan Indeks Dolar saat ini diperdagangkan di atas 104, semakin mendukung prospek bearish untuk Rupiah. Secara historis, periode dolar yang kuat dikombinasikan dengan arus keluar domestik, serupa dengan Taper Tantrum 2013, telah menyebabkan depresiasi mata uang yang tajam. Oleh karena itu, kami merasa bahwa mempertahankan posisi dolar panjang terhadap Rupiah adalah respons yang paling logis dalam beberapa minggu ke depan.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.