Inflasi dan Suku Bunga
Inflasi Indeks Harga Grosir (WPI) India turun 1,21% pada bulan Oktober, lebih cepat daripada penurunan yang diperkirakan sebesar 0,6%. Ini telah menimbulkan spekulasi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh RBI pada bulan Desember, terutama setelah data Indeks Harga Konsumen (CPI) menunjukkan pertumbuhan inflasi yang moderat sebesar 0,25%. Dolar AS melemah saat pasar mengantisipasi data ekonomi AS yang buruk karena penutupan sementara pemerintah. Probabilitas pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember telah turun menjadi 50,7% dari 63%. Secara teknis, USD/INR bertahan di atas Rata-rata Bergerak Eksponensial 20-hari, dengan level support dan resistance kunci masing-masing di 87,07 dan 89,12. Situasi ini semakin rumit dengan keluarnya uang dari pasar saham oleh investor asing. Data dari National Securities Depository Limited (NSDL) menunjukkan bahwa investor institusi asing telah menjual lebih dari $2,5 miliar dalam ekuitas India sejauh ini pada bulan November 2025. Penjualan ini, yang dimulai pada bulan September, terus berlanjut selama kesepakatan perdagangan AS-India tetap belum terselesaikan.Pergerakan Pasar yang Diharapkan
Di sisi perdagangan yang lain, semua orang menunggu banjir data ekonomi AS yang tertunda menyusul penutupan pemerintah mereka baru-baru ini. Kami percaya pasar bersiap untuk berita buruk, terutama dalam data Non-Farm Payrolls dan angka penjualan ritel yang akan datang. Kelemahan yang signifikan di sana dapat dengan cepat meningkatkan taruhan pada pemotongan suku bunga Federal Reserve dan melemahkan dolar. Ketidakpastian ini menciptakan lingkungan yang sulit untuk taruhan arah sederhana, karena pasangan mata uang ini dapat berosilasi tajam ke dua arah. Kami telah melihat India VIX, ukuran utama dari volatilitas pasar, naik dari 12 menjadi di atas 16,5 dalam beberapa minggu terakhir, menunjukkan bahwa opsi menghargai pergerakan yang lebih besar. Ini menunjukkan bahwa strategi yang meraih keuntungan dari volatilitas itu sendiri, seperti membeli straddles atau strangles pada pasangan USD/INR, bisa lebih bijaksana dibandingkan hanya memilih satu sisi. Kami juga tidak dapat mengabaikan RBI, yang secara aktif menjual dolar untuk mencegah Rupiah menembus di atas 89,10. Mengingat kembali, kami tahu RBI memiliki cadangan yang substansial, dengan cadangan devisa dilaporkan di atas $620 miliar lebih awal tahun ini, memberi mereka kekuatan besar untuk intervensi. Ini berarti para pedagang harus berhati-hati untuk tidak terlalu agresif dalam posisi panjang pada pasangan USD/INR, karena bank sentral memberikan level resistance yang kuat untuk saat ini.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.