Poundsterling Berusaha Pulih
Kenaikan Poundsterling sebagian disebabkan oleh melemahnya Dolar AS, yang dipengaruhi oleh imbal hasil Treasury AS yang rendah dan ketidakpastian mengenai pembicaraan perdagangan mendatang serta keputusan kebijakan Federal Reserve. Harapan suku bunga di Inggris tetap tidak menentu setelah data makroekonomi yang campur aduk, mempengaruhi optimisme hati-hati menjelang keputusan kebijakan Bank of England pada bulan Agustus. Di tempat lain, pergerakan pasar lainnya termasuk EUR/USD yang kembali ke 1.1700 selama sesi Eropa dan Solana yang mencapai angka $200. Produk domestik bruto (GDP) China untuk kuartal kedua melaporkan pertumbuhan 5.2% tahun ke tahun, meskipun masih ada kekhawatiran mengenai investasi aset tetap dan penjualan ritel. Kami percaya penurunan baru-baru ini di bawah 1.3500, diikuti oleh pemulihan yang tentatif, menciptakan lingkungan yang rawan untuk volatilitas daripada tren arah yang jelas. Data terbaru menunjukkan volatilitas tersirat 1 bulan untuk GBP/USD telah meningkat menjadi sekitar 7.5%, mencerminkan kegugupan pasar menjelang acara-acara penting. Ini menunjukkan bahwa premi opsi menjadi semakin mahal, sehingga strategi yang menjual volatilitas berpotensi berisiko.Ekspektasi Bank Sentral
Keputusan Bank of England yang akan datang adalah acara penting, terutama karena laporan terbaru dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan inflasi CPI Inggris mencapai target 2.0%. Secara historis, pencapaian target inflasi adalah pertanda kuat untuk perubahan kebijakan, dan kami memperkirakan pasar akan sepenuhnya memperhitungkan pemotongan suku bunga untuk pertemuan bulan Agustus. Harapan mendasar ini dapat membatasi kekuatan Poundsterling yang signifikan dalam beberapa minggu mendatang. Di sisi lain pasangan ini, ketidakpastian seputar kebijakan Federal Reserve mengurangi kekuatan dolar, seperti yang dicatat oleh imbal hasil Treasury yang rendah. Sementara komentar Bapak Lutnick tentang perdagangan menambah risiko geopolitik, Alat CME FedWatch sekarang menunjukkan probabilitas lebih dari 60% untuk pemotongan suku bunga pada bulan September. Poin data ini menunjukkan bahwa pasar bertaruh pada bank sentral AS yang lebih dovish, yang menjaga dolar agar tidak melonjak tinggi. Ini menciptakan skenario di mana kedua bank sentral condong dovish, membuat taruhan arah yang kuat menjadi sulit. Mengingat tekanan yang saling bertentangan, kami memandang posisi volatilitas panjang sebagai pendekatan yang paling bijak untuk trader derivatif. Sebuah straddle panjang menggunakan opsi yang kadaluarsa setelah pertemuan bank sentral Agustus dapat memanfaatkan pergerakan tajam yang kemungkinan akan terjadi, terlepas dari arah mana pasangan ini akhirnya bergerak.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.