Selama perdagangan akhir, Rupee India pulih dari kerugian terhadap Dolar AS, rata di 88,40.

    by VT Markets
    /
    Oct 28, 2025
    Rupee India menghadapi tantangan melawan Dolar AS selama perdagangan Selasa pagi, tetapi kemudian stabil di sekitar 88.40 INR/USD. Ini terjadi meskipun ada tekanan dari naiknya harga minyak, dengan West Texas Intermediate Crude Oil bertahan di $61.50 akibat sanksi baru oleh UE dan AS terhadap perusahaan minyak Rusia. Negara-negara seperti India, yang bergantung pada impor minyak, menghadapi kesulitan akibat harga minyak yang meningkat, yang memengaruhi nilai mata uang mereka. Lebih lanjut, Rupee India juga tertekan karena aktivitas perdagangan luar negeri yang lebih rendah dalam saham India dan peningkatan tarif AS pada impor India baru-baru ini.

    Dolar AS dan Dinamika Pasar Mata Uang

    Dolar AS mengalami penurunan saat para pedagang mengantisipasi pemotongan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin, menyusul kekhawatiran mengenai kondisi pasar tenaga kerja dan pertumbuhan inflasi yang moderat. Indeks Dolar saat ini diperdagangkan 0.15% lebih rendah di sekitar 98.60, dengan laporan CPI AS menunjukkan peningkatan inflasi yang lambat. Negosiasi antara AS dan India telah berkembang, yang mungkin segera memperkuat Rupee India. Sementara itu, diskusi perdagangan mendatang antara AS dan China dapat memengaruhi dinamika pasar lebih lanjut. Secara teknis, pasangan USD/INR mereda ke sekitar 88.40, dengan 87.07 sebagai level support kunci dan 89.12 sebagai resistance. Pertumbuhan ekonomi India sebesar 6.13% sejak 2006 memengaruhi Rupee, yang juga dipengaruhi oleh harga minyak, inflasi, dan permintaan Dolar AS yang musiman. Rupee India saat ini berada di antara dua kekuatan besar, stabil di sekitar 88.40 terhadap Dolar AS. Di satu sisi, ekspektasi kuat mengenai pemotongan suku bunga Federal Reserve pada Rabu ini melemahkan Dolar. Di sisi lain, naiknya harga minyak dan rendahnya arus investasi menekan Rupee. Dalam konteks ini, para pedagang harus bersiap menghadapi lonjakan volatilitas daripada bertaruh pada satu arah dalam beberapa hari mendatang. Pengumuman Fed mendatang adalah acara utama, dan kejutan dalam panduan ke depan dapat menyebabkan pergerakan tajam pada pasangan USD/INR. Strategi opsi seperti long straddle bisa efektif, karena dapat meraup keuntungan dari pergerakan harga yang besar tanpa memedulikan arah.

    Aktivitas Investor Asing dan Dampaknya terhadap Rupee

    Aktivitas Investasi Institusi Asing (FII) telah cukup sepi, yang menjadi perhatian utama bagi kekuatan Rupee. Data terbaru dari National Securities Depository Limited (NSDL) menunjukkan arus keluar FII bersih sekitar $1.2 miliar dalam tiga minggu pertama bulan Oktober 2025. Ini merupakan pembalikan tajam dari hampir $4 miliar arus masuk bersih yang terlihat pada kuartal kedua, menunjukkan sikap hati-hati dari para investor luar negeri. Naiknya harga minyak terus menjadi rintangan bagi Rupee, karena India sangat bergantung pada impor energi. Dengan harga minyak WTI sekitar $61.50, tekanan terhadap tagihan impor India semakin meningkat, hal yang juga terlihat di masa lalu ketika harga minyak meningkat pasca peristiwa geopolitik 2022. Petroleum Planning and Analysis Cell (PPAC) India baru-baru ini melaporkan bahwa tagihan impor minyak mentah negara itu untuk kuartal terakhir meningkat 8% dibandingkan tahun lalu, yang secara langsung memengaruhi permintaan terhadap Dolar AS. Pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan keputusan Fed mendatang, dengan CME FedWatch Tool kini menunjukkan probabilitas 92% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu ini. Oleh karena itu, pemotongan suku bunga itu sendiri mungkin tidak banyak memengaruhi pasar. Elemen penting bagi para pedagang akan menjadi komentar Fed mengenai kebijakan mendatang, karena adanya petunjuk pemotongan lebih lanjut pada bulan Desember kemungkinan besar akan mengirim Dolar turun. – Rupee India stabil di sekitar 88.40 INR/USD meskipun terdapat tekanan dari harga minyak yang naik. – Dolar AS mengalami penurunan menjelang kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Reserve. – Aktivitas investasi asing (FII) yang menurun menjadi kekhawatiran untuk kekuatan Rupee. – Naiknya harga minyak terus menambah tekanan pada tagihan impor India. – Keputusan mendatang dari Fed akan menjadi faktor kunci bagi pergerakan pasar.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code