Faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak WTI
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun pada sesi Eropa pagi Selasa, diperdagangkan pada $59,34 per barel, menurun dari $59,71. Demikian pula, harga minyak mentah Brent turun menjadi $63,38 dari penutupan sebelumnya di $63,75. Minyak WTI adalah jenis minyak mentah yang dikenal karena gravitasi rendah dan kandungan belerangnya, menjadikannya berkualitas tinggi untuk pemrosesan. Ini berfungsi sebagai tolok ukur harga di pasar minyak. Berbagai faktor, seperti dinamika penawaran dan permintaan, masalah politik, keputusan OPEC, dan nilai Dolar AS, memengaruhi harga minyak WTI. Laporan cadangan minyak global dari American Petroleum Institute dan Energy Information Agency juga mempengaruhi harga. OPEC menentukan kuota produksi untuk 12 negara anggotanya, yang mempengaruhi pasar minyak. Kuota ini dapat berdampak pada pasokan dan dengan demikian memengaruhi harga minyak dengan memperketat atau melonggarkan kontrol produksi. Analisis menyarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi, karena kompleksitas pasar dan risiko yang terkait memerlukan pendekatan yang hati-hati.Dampak Indikator Ekonomi Terhadap Harga Minyak
Dengan minyak mentah West Texas Intermediate turun di bawah tanda $60, kita melihat tanda-tanda tekanan bearish yang berkelanjutan. Pergerakan ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat tentang perlambatan ekonomi global, yang akan berdampak langsung pada permintaan energi menjelang 2026. Pergerakan harga menunjukkan bahwa pasar memperkirakan konsumsi yang lebih lemah dari kawasan-kawasan kunci. Di sisi pasokan, produksi minyak mentah AS tetap menjadi faktor signifikan, berfluktuasi dekat dengan rekor tertinggi lebih dari 13,2 juta barel per hari yang pertama kali terlihat pada akhir 2023. Produksi yang kuat ini berkontribusi pada pasar yang cukup pasokan, memberi batas alami pada potensi lonjakan harga. Kecuali ada gangguan signifikan, produksi tinggi dari Amerika akan terus memberikan tekanan pada harga. Semua perhatian kini tertuju pada pertemuan OPEC+ yang akan datang, yang dijadwalkan pada awal Desember. Mengingat harga berada jauh di bawah titik impas untuk banyak negara anggota, kami memperkirakan retorika kuat mengenai pemotongan produksi lebih lanjut untuk mempertahankan harga. Pertemuan ini akan menjadi penggerak paling penting bagi pasar minyak dalam beberapa minggu ke depan. Data ekonomi yang melemah dari luar negeri semakin memperburuk sentimen bearish. Angka-angka PMI manufaktur terbaru dari China tertekan sekitar 50 poin, menunjukkan tidak ada ekspansi yang signifikan, sementara output industri Eropa juga menunjukkan tanda-tanda kontraksi. Dolar AS yang kuat, dengan Indeks Dolar (DXY) tetap di atas 105, juga membuat minyak lebih mahal bagi pembeli asing, sehingga menambah penurunan permintaan. Karena hari ini adalah Selasa, 18 November, kita harus memperhatikan laporan cadangan minyak American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis nanti hari ini, diikuti dengan data resmi dari Energy Information Administration (EIA) besok. Kenaikan signifikan dalam cadangan minyak mentah akan mengkonfirmasi narasi permintaan yang lemah dan bisa mendorong harga WTI ke kisaran $50-an. Namun, penurunan mengejutkan dalam cadangan bisa memberikan dukungan sementara.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.