Tinjauan Kebijakan Bank Sentral
Bank of Japan juga bersiap untuk memulai penjualan kepemilikannya di Dana yang Diperdagangkan di Bursa (ETFs) dan Real Estate Investment Trusts Jepang (J-REITs). Dengan dua suara yang menyatakan ketidaksetujuan untuk kenaikan suku bunga, posisi lembaga tersebut jelas mulai retak. Ini adalah sinyal yang paling signifikan bagi kita, karena meningkatkan kemungkinan perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Pasar kini harus mempertimbangkan peluang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi pada pertemuan berikutnya. Rencana penjualan ETFs dan J-REITs merupakan bentuk pengetatan yang lembut yang akan mengurangi likuiditas. Kita sudah melihat hal ini sebelumnya dengan bank sentral lainnya; ini merupakan langkah jelas menuju normalisasi kebijakan. Indeks harga konsumen inti Jepang kini telah berada di atas 2,5% selama enam bulan berturut-turut, memberikan pembenaran yang sempurna untuk langkah-langkah hawkish ini. Dengan adanya perubahan ini, kita harus mengharapkan volatilitas JPY meningkat dari level rendahnya baru-baru ini. Kita melihat bagaimana volatilitas implisit meningkat selama pergeseran kebijakan pada tahun 2023, dan indeks volatilitas 3 bulan JPY sudah naik 8% minggu ini. Ini membuat strategi volatilitas jangka panjang, seperti membeli straddles atau strangles pada USD/JPY, menjadi proposisi yang menarik.Dampak di Pasar
Jalan dengan sedikit hambatan bagi USD/JPY kini tampaknya mengarah turun. Meskipun penurunan di bawah 147,50 bersifat moderat, ini kemungkinan menandai awal dari pergerakan yang lebih besar, terutama ketika kita mengingat puncak di atas 155 yang tercapai pada tahun 2024. Trader harus mempertimbangkan menggunakan opsi put untuk memposisikan diri terhadap yen yang lebih kuat, menargetkan pergerakan menuju kisaran 142-144 dalam beberapa minggu ke depan.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.