Setelah perjanjian, harga minyak turun akibat gencatan senjata maritim antara Rusia dan Ukraina.

    by VT Markets
    /
    Mar 26, 2025
    Harga minyak awalnya turun setelah pengumuman gencatan senjata maritim antara Rusia dan Ukraina, tetapi kemudian naik kembali pada perdagangan awal. Para analis mencatat bahwa Rusia menginginkan syarat tertentu dengan ketentuan, seperti penghapusan beberapa sanksi, sebelum berkomitmen penuh pada gencatan senjata. Ketidakpastian masih ada terkait pelaksanaan gencatan senjata bergantung pada tuntutan Rusia. Risiko pasokan tetap ada, terutama terkait dengan sanksi pada Iran dan Venezuela, yang dapat berdampak negatif pada pasokan minyak global. Data terbaru dari American Petroleum Institute melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 4,6 juta barel, berbeda dengan ekspektasi pasar yang mengharapkan peningkatan 2 juta barel. Selain itu, terjadi penurunan signifikan pada persediaan bensin dan distilat. Reaksi awal pasar terhadap pengumuman gencatan senjata maritim adalah penurunan tajam harga minyak, menguatkan sensitivitas harga terhadap perkembangan geopolitik. Namun, rebound segera setelahnya menunjukkan bahwa pedagang dengan cepat menilai kembali situasi, kemungkinan mempertimbangkan kurangnya kepastian terkait syarat-syarat Rusia. Fakta bahwa Rusia masih mencari pengurangan sanksi berarti bahwa peserta pasar tidak dapat mengasumsikan resolusi yang segera atau bertahan lama. Setiap kemunduran dalam negosiasi bisa membalikkan penurunan harga dengan cepat. Sanksi terus berperan besar dalam ekspektasi pasokan. Iran dan Venezuela tetap terbatas dalam kemampuan mereka untuk mengekspor minyak secara bebas, yang membatasi seberapa banyak pasokan tambahan bisa masuk ke pasar. Pedagang harus mengawasi gerakan diplomatik terkait negara-negara ini, karena perubahan sanksi dapat menggeser proyeksi pasokan dan, pada gilirannya, ekspektasi harga. Sementara itu, data persediaan dari American Petroleum Institute menggambarkan situasi yang berbeda dari yang diharapkan pasar. Penurunan persediaan minyak mentah sebesar 4,6 juta barel mengejutkan, mengingat para analis telah memperkirakan peningkatan sekitar 2 juta barel. Ini menunjukkan permintaan yang lebih kuat dari yang diperkirakan atau pasokan yang lebih rendah dari yang diharapkan sampai ke fasilitas penyimpanan. Selain itu, persediaan bensin dan distilat juga menurun, mengindikasikan ketatnya pasar bahan bakar yang telah diolah. Jika data resmi pemerintah mengonfirmasi tren serupa, dukungan harga bisa berlanjut. Bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan derivatif, perkembangan ini berarti bahwa eksposur risiko tetap tinggi. Pasar yang dipengaruhi oleh perubahan risiko geopolitik dan perubahan persediaan yang tak terduga membawa kesempatan dan volatilitas. Pedagang harus ekstra waspada terhadap kemajuan negosiasi Rusia, serta setiap pembaruan potensial mengenai sanksi terhadap ekspor minyak Iran dan Venezuela. Selain itu, laporan persediaan mingguan terus berpengaruh terhadap pergerakan harga jangka pendek. Dengan ketidakpastian di sisi pasokan yang terus berlangsung, peserta pasar harus cepat beradaptasi dengan informasi baru. Data persediaan pemerintah, yang dijadwalkan rilis segera, dapat memperkuat sentimen positif atau sebaliknya, tergantung apakah sesuai dengan laporan sektor swasta.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    Chatbots