Strategi Suku Bunga
Komentar Uchida menunjukkan strategi yang hati-hati, tanpa rencana segera untuk menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga diperkirakan akan terjadi menjelang akhir 2025 atau awal 2026. Berdasarkan pernyataan deputi gubernur, kami percaya Bank of Japan akan mempertahankan kebijakan moneter sangat longgar untuk waktu yang akan datang. Ini memperkuat perbedaan suku bunga yang signifikan antara Jepang dan Amerika Serikat, di mana suku bunga kunci Federal Reserve lebih dari lima poin persentase lebih tinggi. Akibatnya, strategi yang bertaruh pada kelemahan yen yang berkelanjutan tetap menjadi fokus utama kami. Yen Jepang kemungkinan akan tetap tertekan terhadap dolar, yang baru-baru ini mencapai level di atas 151 yang belum terlihat dalam lebih dari tiga dekade. Kami melihat nilai dalam mempertahankan posisi panjang dalam pasangan mata uang dolar-yen melalui instrumen seperti opsi panggilan atau kontrak berjangka. Perbedaan kebijakan ini memberikan dorongan yang jelas dan kuat untuk perdagangan.Dampak pada Saham Jepang
Lingkungan ini juga sangat mendukung saham Jepang, terutama untuk eksportir yang diuntungkan dari mata uang domestik yang lebih lemah. Indeks Nikkei 225 telah meningkat ke level tertinggi dalam 33 tahun, dan kami memperkirakan momentum ini akan bertahan seiring dengan peningkatan laba perusahaan. Oleh karena itu, memegang posisi panjang dalam kontrak berjangka indeks saham Jepang adalah langkah yang logis. Kewaspadaan Mr. Uchida beralasan saat melihat data ekonomi yang mendasari. Upah riil Jepang, yang memperhitungkan inflasi, turun untuk bulan ke-18 berturut-turut pada bulan September, menunjukkan bahwa permintaan domestik belum cukup kuat untuk mendukung target inflasi 2% bank sentral secara berkelanjutan. Data ini mengonfirmasi pandangan bahwa kenaikan suku bunga adalah peristiwa yang masih jauh. Keenan jelas dari deputi gubernur membantu mengurangi volatilitas kebijakan jangka pendek, menciptakan iklim ideal untuk perdagangan carry. Kami akan terus mendorong strategi yang melibatkan peminjaman dalam yen dengan biaya mendekati nol untuk berinvestasi dalam aset asing dengan imbal hasil lebih tinggi. Stabilitas saat ini membuat ini menjadi proposisi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Sementara inflasi konsumen inti bulan Oktober mencapai 2,9%, komentarnya menunjukkan bahwa ini dianggap sebagai tekanan biaya yang diimpor, bukan inflasi yang diinginkan yang didorong oleh permintaan. Secara historis, bank sentral telah menunggu adanya hubungan yang tahan lama antara pertumbuhan upah dan kenaikan harga sebelum mengetatkan kebijakan. Kami mengharapkan preseden hati-hati ini membimbing tindakan mereka dalam tahun mendatang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.