Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ
Investor mengharapkan kenaikan suku bunga BoJ setelah komentar Gubernur Kazuo Ueda mengenai perbaikan dalam perekonomian dan proyeksi harga. Sentimen bisnis Jepang telah mencapai tingkat tertinggi dalam empat tahun, mendukung pengetatan kebijakan BoJ, meskipun aktivitas manufaktur Jepang menunjukkan kontraksi yang lebih lambat. Survei swasta menunjukkan aktivitas ekonomi yang campur aduk di Jepang, namun JPY terus diuntungkan dari statusnya sebagai aset aman di tengah kekhawatiran terhadap penilaian ekuitas. Ketika trader mempertimbangkan kemungkinan dua pemotongan suku bunga Fed lagi pada 2026, USD mempertahankan posisinya yang bearish, dengan Indeks USD juga berada dekat level rendah. Ekspektasi mengenai kepemimpinan Fed dan data makroekonomi yang akan datang mempengaruhi strategi harga USD/JPY. Trader menunggu data ketenagakerjaan dan inflasi AS untuk mendapatkan panduan lebih lanjut tentang arah ekonomi. Pasangan USD/JPY dapat terjun lebih rendah jika jatuh di bawah batas 154.00, sementara resistensi terlihat di sekitar wilayah 155.40, dengan pemulihan tergantung pada terobosan level kunci.Divergensi dalam Kebijakan Moneter
Divergensi yang jelas antara Bank of Japan dan Federal Reserve adalah faktor terpenting saat ini. Kami melihat keyakinan yang meningkat bahwa BoJ akhirnya akan menaikkan suku bunga pada hari Jumat, 19 Desember, sementara Fed diperkirakan akan terus melakukan pemotongan pada 2026. Perubahan kebijakan mendasar ini adalah alasan utama untuk mengharapkan yen yang lebih kuat dalam beberapa minggu ke depan. Pandangan ini didukung oleh data terbaru yang menunjukkan Indeks Harga Konsumen inti Jepang tetap di atas 2.5% selama lima bulan berturut-turut, memberi BoJ alasan yang kuat untuk memperketat kebijakan. Hal ini menandai perubahan signifikan dari kebijakan moneter ultra-longgar yang telah kita lihat selama bertahun-tahun, yang baru mulai dibalik pada 2024. Sentimen bisnis yang membaik, kini pada tingkat tertinggi dalam empat tahun, semakin memperkuat argumen untuk kenaikan suku bunga. Di sisi lain, dolar AS terus terlihat lemah. Laporan Nonfarm Payrolls yang tertunda baru-baru ini mengonfirmasi adanya perlambatan ekonomi AS, hanya menambah 95,000 pekerjaan untuk bulan Oktober dan memperkuat taruhan bahwa Fed harus memotong suku bunga lagi tahun depan. Sentimen saat ini telah mendorong Indeks Dolar AS (DXY) ke level terendah yang belum pernah kita lihat sejak Oktober 2025. Bagi trader, lingkungan ini mendukung strategi yang menguntungkan dari penurunan nilai tukar USD/JPY. Ini bisa melibatkan pembelian opsi beli JPY atau menjual kontrak berjangka USD/JPY, dengan harapan pasangan ini akan bergerak lebih rendah. Peristiwa kunci adalah pertemuan BoJ pada hari Jumat, tetapi kita juga harus memperhatikan data inflasi AS pada hari Kamis, karena itu bisa menambah volatilitas.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.