Keputusan Kebijakan Moneter China
Bank sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan selama bulan keempat berturut-turut, dengan suku bunga pinjaman satu tahun di 3,0% dan lima tahun di 3,5%. Keputusan ini sejalan dengan upaya menghindari stimulus baru di tengah kenaikan pasar saham baru-baru ini. Suku bunga LPR satu tahun sangat penting untuk sebagian besar pinjaman, sementara suku bunga lima tahun mempengaruhi harga hipotek. Emas tetap stabil, diperdagangkan sedikit di bawah US$3.700. Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan kinerja yang bervariasi: Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,5%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,1%. Indeks Shanghai Composite turun 0,22%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%.Volatilitas Pasar di Asia
Dengan yen melemah di bawah 148,35 terhadap dolar, terdapat ketidakpastian seputar pemilihan kepemimpinan Jepang sebagai pendorong utama volatilitas. Lingkungan ini sangat cocok bagi para pedagang derivatif untuk mempertimbangkan strategi opsi seperti straddle atau strangle pada USD/JPY, yang menguntungkan dari pergerakan harga yang besar ke kedua arah. Situasi ini sangat mirip dengan periode di tahun 2023 dan 2024 ketika Bank of Japan sangat waspada terhadap intervensi mata uang. Bank Rakyat China mempertahankan suku bunga acuan stabil, sementara kita tahu bahwa Federal Reserve AS baru saja memangkas suku bunganya minggu lalu. Perbedaan kebijakan ini signifikan, karena suku bunga Fed yang sekarang di bawah 4% bertentangan dengan kebijakan stabil China, yang dapat membatasi seberapa banyak dolar AS dapat menguat terhadap yuan. Para pedagang dapat melihat ini sebagai kesempatan untuk menjual opsi call pada USD/CNH, mempertaruhkan bahwa pasangan ini akan menghadapi batasan dalam beberapa minggu mendatang. Reserve Bank of Australia terdengar lebih hawkish daripada rekan-rekan globalnya, menunjukkan ekonomi lokal yang kuat. Dengan tingkat pengangguran Australia bertahan stabil sekitar 4,1% berdasarkan data terbaru bulan Agustus dan inflasi triwulanan masih berada di atas target RBA, dolar Aussie memiliki dukungan fundamental. Latar belakang ini membuat opsi call AUD jangka panjang menarik, terutama melawan mata uang dengan bank sentral yang dovish. Emas mengkonsolidasikan dirinya sedikit di bawah US$3.700, yang merupakan nilai historis yang tinggi. Harga ini mencerminkan lingkungan pasar yang lebih luas dari suku bunga AS yang turun hingga 2025 dan ketegangan geopolitik yang persisten. Bagi para pedagang yang percaya bahwa logam ini akan tetap dalam kisaran tinggi ini untuk saat ini, menjual premium melalui iron condor pada kontrak berjangka emas bisa menjadi strategi yang layak. Kita melihat pemisahan yang jelas di pasar saham Asia, dengan indeks Nikkei 225 Jepang menguat sementara indeks Hang Seng Hong Kong merosot. Nikkei didorong oleh yen yang lebih lemah, yang meningkatkan keuntungan bagi eksportir besar Jepang—dinamika yang sudah dikenal untuk pasar tersebut. Perbedaan ini menawarkan peluang perdagangan pasangan yang jelas, menyarankan strategi menggunakan futures untuk mengambil posisi panjang pada Nikkei 225 dan pendek pada Indeks Hang Seng untuk memainkan momentum yang berlawanan.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.