Trader terus mengamati indikasi Federal Reserve mengenai potensi penurunan suku bunga. Meskipun ada perkiraan baru untuk kebijakan moneter yang mencakup penurunan suku bunga pada tahun 2024, ekspektasi pasar tetap kuat untuk penurunan suku bunga pertama pada bulan September, yang diikuti oleh penurunan suku bunga lainnya pada bulan November.
Pertemuan The Fed yang akan diadakan pada akhir bulan, bersamaan dengan penekanan baru-baru ini dari Ketua Jerome Powell pada ketergantungan data, adalah alasan utama mengapa rilis data ekonomi minggu ini penting.
Senin, 8 Juli, dan Selasa, 9 Juli, relatif sepi tanpa adanya statistik makroekonomi signifikan yang dijadwalkan. Namun, lajunya meningkat pada hari Rabu, 10 Juli, dimulai dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) Tiongkok pada pukul 01:30 GMT
Perkiraan tersebut mengindikasikan penurunan menjadi 0,2% dari tahun ke tahun, mencerminkan dinamika harga konsumen di china. Jika CPI melebihi ekspektasi, hal ini dapat mendorong Bank Rakyat china untuk menerapkan langkah-langkah pengetatan fiskal, yang berpotensi memperkuat yuan dan memperkuat mata uang terkait komoditas seperti dolar Australia.
Tak lama kemudian, pada pukul 02:00 GMT, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) akan mengumumkan keputusan suku bunganya. RBNZ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 5,5%. Namun, setiap penyimpangan dari ekspektasi ini atau panduan ke depan dapat berdampak pada NZD, yang menyebabkan peningkatan volatilitas pasar.
Kamis 11 Juli menghadirkan dua poin data penting. Pada pukul 06:00 GMT, Indeks Harga Konsumen Harmonisasi (HICP) Jerman diperkirakan akan dirilis, dengan perkiraan sebesar 6,4% dari tahun ke tahun. Angka ini sangat penting untuk pengambilan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB). HICP yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memperkuat euro, sementara angka yang lebih rendah mungkin akan melemahkan euro.
Nanti, pada pukul 12:30 GMT, semua perhatian akan tertuju pada Indeks Harga Konsumen (CPI) AS, yang diperkirakan sebesar 3,1% tahun-ke-tahun. Data ini merupakan peristiwa penting minggu ini, karena kemungkinan akan mempengaruhi keputusan suku bunga The Fed. CPI yang lebih rendah dari perkiraan dapat menyebabkan pelemahan dolar, sementara angka yang lebih tinggi mungkin memperkuat USD.
Pada hari Jumat, 12 Juli, Jerman akan merilis data penjualan ritelnya pada pukul 06:00 GMT. Data ini akan menunjukkan tren belanja konsumen di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Angka-angka yang kuat dapat mendukung euro, sedangkan angka-angka yang lemah mungkin menekannya. Pada pukul 12:30 GMT, Indeks Harga Produsen (PPI) AS akan diumumkan. PPI mengukur perubahan harga grosir, dengan angka yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan inflasi konsumen, yang berpotensi memperkuat USD
Terakhir, pada pukul 14:00 GMT rilis awal Indeks Keyakinan Konsumen Universitas Michigan akan mencerminkan sentimen konsumen. Peningkatan kepercayaan akan mendukung USD, sementara penurunan dapat melemahkannya.
Keputusan IHK China dan suku bunga RBNZ pada hari Rabu akan sangat penting bagi yuan, NZD, dan mata uang komoditas. HICP Jerman dan CPI AS pada hari Kamis juga merupakan data penting, dengan CPI AS kemungkinan mendominasi sentimen pasar dan berdampak pada ekspektasi suku bunga Fed.
Data penjualan ritel Jerman, PPI AS, dan kepercayaan konsumen pada hari Jumat akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi dan potensi tindakan bank sentral.
Trader harus bersiap menghadapi peningkatan volatilitas, terutama seputar data penting seperti CPI AS, yang akan berperan penting dalam memandu langkah The Fed selanjutnya.